Rabu, 07 November 2012

Teori atau Praktik untuk Pembelajaran TIK???

Apakah masih refresentatif sebuah pembelajaran yang dilakukan secara teoritis seperti pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah?
Dari kajian objektif "Studi Kasus" di beberapa sekolah ditemukan jawaban bahwa, pada tataran kognitif memang diutamakan pemahaman teoritis. Ketuntasan siswa untuk tiap mata pelajaran ditentukan berdasarkan nilai ulangan teoritis. Lalu apakah mereka 'siswa' yang memperoleh nilai di atas rata-rata (tuntas), secara praktis mampu mengoperasikan berbagai program yang sudah mereka pelajari? Atau sebaliknya, mereka yang mendapatkan nilai pas-pasan mengindikasikan ketidakmampuan mereka dalam mengoperasikan program-program yang telah diajarkan? Disinilah kiranya perlu dicarikan sebuah metode pembelajaran yang benar-benar refresentatif.  Sehingga objektivitas dari pembelajaran yang sebenarnya dapat dipertanggungjawabkan.
Idealnya, siswa yang mampu secara teori tentu mampu secara praktik. Namun, untuk pelajaran TIK ada pengecualiannya. Berdasarkan temuan di lapangan, ada beberapa siswa yang pemahaman secara teoritis bagus tapi tidak mampu mengoperasikan satu program pun dari program-program yang sudah diajarkan. Sebaliknya, siswa yang pemahaman biasa saja justru mampu melakukan pengoperasian dari program yang diujikan. Dilematis memang..! Teknologi yang ditawarkan dan diperlukan saat ini adalah TEKNOLOGI terapan, bukan teori atau konseptual...
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar persoalan ini terselesaikan, diantaranya :
1. .......to be continue
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar