Kamis, 02 April 2020

PAI KELAS X MIPA (Rabu, 1 April 2020) PENDING


TUGAS MODA DARING
KELAS X MIPA
A.    Hari                   : Rabu, 01 April 2020
Waktu               : 3x 45 Menit (09.30-11.45)
Mapel                : PAI dan Budi Pekerti
Kelas                 : X MIPA
Guru Mapel       : Putri Surya Pertiwi, S. Pd


PERJANJIAN AQABAH I
Setelah satu tahun pertemuan antara Rasulullah dengan beberapa orang suku Khazraj, datang lagi 12 orang yatsrib ke Makkah. Mereka bertemu Rasulullah di Aqabah dan di tempat itu pula mereka menyatakan ikrar, atau janji setia kepada Nabi sehingga dikenal dengan Bai’at Aqabah pertama. Isi perjanjian tersebut diantaranya mereka tidak akan :
1.      Tidak menyukutan Allah
2.      Tidak mencuri
3.      Tidak berzina
4.      Tidak membunuh anak-anak
5.      Tidak mengumpat dan tidak memfitnah, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi
6.      Tidak menolak berbuat kebaikan
·         PERJANJIAN AQABAH II
Ada kesibukan besar di kalangan muslim Yatsrib. Mereka sedang menunggu dengan cemas kedatangan musim haji. Disamping melakukan upacara haji, mereka akan bertemu Nabi dari dekat dan menyatakan kesiapan mereka untuk mengabdi kepada Islam dan untuk meluaskan rangkaian persetujuan yang sudah ada dari segi kuantitas maupun kualitas. Kafilah haji Yatsrib lebih dari 500 orang. Diantara mereka terdapat 73 muslim, termasuk 2 wanita, sisanya merupakan campuran orang tak acuh pada Islam dan yang berminat. Kelompok muslim itu menemui Nabi dan meminta ditetapkannya waktu untuk melaksanakan upacara bai’at. Nabi berkata “Kita akan bertemu di Mina di malam 13 Zulhijjah, saat orang sedang tidur, di lembah Aqabah (lembah sempit dekat Mina)”
Malam 13 Zulhijjah tiba. Nabi adalah orang pertama yang tiba di Aqabah bersama pamannya Abbas. Malam mulai larut, musyrikin pergi tidur. secara diam-diam orang-orang Islam bergerak satu demi satu menuju Aqabah. Abbas adalah orang pertama yang berbicara “Wahai Khazraj!! Anda sudah menyatakan dukungan kepada agama Muhammad! Ketahuilah, beliau orang paling mulia dikalangan sukunya. Seluruh bani hasyim, yang beriman dan yang tidak beriman pada agamanya, mengambil tanggung jawab terhadap keselamatannya. Namun Muhammad kini condong pada anda sekalian dan inigin berada di tengah-tengah anda. Jika yakin akan mematuhi perjanjian dan akan melindunginya dari gangguan musuh, kami siap melepaskan beliau pergi bersama anda. Namun bila anda tidak mampu membelanya dalam situasi sulit, anda boleh meninggalkannya disini. Biarkan beliau menghabiskan usianya bersama kerabatnya dengan kedudukan dan kehormatan tinggi.
Bura’ bin ma’ruf bangkit seraya berkata “demi Allah! Sekiranya ada hal lain di hati kami selain apa yang telah perkatakan dengan lidah kami, niscaya kami sudah mengungkapkannya. Kami tak punya niat lain kecuali memenuhi perjanjian itu dengan tulus dan berkorban di jalan Nabi.” Kemudian nabi membacakan beberapa ayat dan merangsang kecenderungan mereka terhadap islam. Beliau berkata “saya menerima bai’at anda sekalian, bahwa anda akan membela saya seperti anda membela anak-anak dan anggota keluarga anda.” Bura’ kembali bangkit seraya berkata “kami adalah prajurit perang yang telah berlatih sebagai serdadu. Kami mewari sifat ini dari leluhur kami.”
Sementara itu, ketika seluruh hadirin hadirin telah bergairah, suara mereka menjadi lebih keras, yang merupakan tanda semangat mereka yang luar biasa. Abbas, sambil memegang tangan Nabi, berkata, “Ada mata-mata yang mengintai kita, jadi kita mesti bicara pelan-pelan,” Bura’ bin ma’rur. Abu al-Haitsam bin Taihan, dan As’ad bin Zurarah kemudian bangkit, lalu meletakkan tangan mereka diatas tangan nabi sebagai tanda bai’at. Sesudah itu semua hadirin melakukan bai’at satu demi satu.
Sambil melakukan bai’at, Abu Haitsam berkata “Wahai Rasul Allah! Kami telah mengikat perjanjian dengan orang yahudi. Namun, kini tidak ada pilihan selain mengabaikannya.  Karena itu, tidak layak Anda meninggalkan kami suatu hari nanti dan kembali ke kaum Anda.” Nabi menjawab “Bila anda sudah membuat janji pada seseorang, saya menganggap itu patut dihormati. Pilihlah 12 orang anda sebagai wakil, sebagaimana Nabi Musa bin Imran memilih 12 pemimpin dari Bani Israil, sehingga dalam situasi sulit, anda dapat mengandalkan pandangan mereka.” Setelah itu 12 wakil kaum Anshar (9 Khazraj dan 3 Aus) diperkenalkan kepada Nabi. Nama dan keterangan tentang mereka direkam musyrik di Makkah.”
 Memang, kafilah haji Yatsrib terdiri dari 500 orang, tetapi hanya sekitar 73 orang yang melakukan bai’at di Aqabah. Sisanya tak tahu apa-apa. Mereka tertidur pulas saat bai’at berlangsung. Karena itu yang tidak terlibat (non-muslim) berani bersumpah bahwa tidak ada perjanjian semacam itu. Pemimpin Quraisy melakukan penyelidikan lebih jauh. Kaum muslim yang hadir dalam pertemuan itu menyadari bahwa rahasia mereka telah terbongkar. Sebelum dikenali siapa saja yg terlibat bai’at tersebut kaum muslim berpikir lebih baik pulang dan keluar dari pengaruh orang Makkah.
Tergesa-gesanya orang Yatsrib memacu kecurigaan Quraisy tentang perjanjian itu. Mereka lalu menyimpulkan berita itu benar. Mereka kemudian memburu semua orang Yatsrib itu, tetapi sudah terlambat. Kafilah haji asal Madinah telah jauh dari Makkah. Mereka hanya bisa menangkap Sa’d bin Ubadah dan kemudian menyiksanya. Namun Jubhair bin Muth’im bin Adi dan Al-Harits bin Umayyah datang menolongnya.
Dukungan yang diberikan rakyat Yatsrib kepada kaum muslim membangunkan lagi orang Quraisy dari keteledorannya. Mereka memperbarui penganiayaan dan penyiksaan. Sekali lagi mereka bersiap untuk mencegah pengaruh dan kemajuan Islam.
Para sahabat Nabi mengeluh tentang tekanan dan siksaan musyrikin dan meminta izin mengungsi ke tempat lain. Nabi meminta waktu sebelum mengambil keputusan. Setelah beberapa hari, beliau berkata kepada mereka “Tempat terbaik bagi anda sekalian adalah yatsrib. Dengan amat mudah anda dapat hijrah kesana satu demi satu.”
Setelah dikeluarkan perintah kepada kaum muslimin untuk hijrah, mereka meninggalkan Makkah dengan berbagai cara menuju Yatsrib. Namun, sejak tahap awal hijrah, orang Quraisy sudah mengetahui rahasia kepergian kaum muslimin itu. Karena itu mereka berusaha mencegah semua jenis perjalanan dan memutuskan untuk mengembalikan mereka yang sudah dalam perjalanan menuju Yatsrib. Mereka juga memutuskan, bila seseorang hijrah bersama keluarganya, sedang istrinya seorang Quraisy, maka si istri tak boleh di bawa. Kendati begitu, mereka tidak menumpahkan darah, dan hanya meneruskan penyiksaan dan penganiyaan. Namun, kegiatan mereka tidak membawa hasil.
Bagaimana, sejumlah besar orang muslim berhasil melarikan diri dari cengkeraman Quraisy dan bergabung dengan rakyat Yatsrib, kecuali Nabi dan ‘Ali, serta kaum muslim yang ditahan atau sakit, tak ada lagi kaum muslim yang tertinggal di Makkah. Berbondong-bondongnya kaum muslim ke Yatsrib semakin mengkhawatirkan Quraisy. Untuk menghancurkan Islam, seluruh pemimpin berkumpul di Dar an-Nadeah dan berunding untuk menghadapi situasi itu. Tetapi seluruh gagasan mereka gagal dan akhirnya nabi pun hijrah ke Yatsrib pada bulan Rabiulawal tahun ke-14 kerasulannya.

1.      Analisis manfaat dan kerugian dari perjanjian tersebut !
2.      Berikan kesimpulan perjuangan dakwah Nabi Muhammad di Mekkah berdasar pada perjanjian di atas!
3.      Kerjakan di buku PR , foto sebagai bukti telah mengerjakan!
Kirimkan ke WA #081348588717


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran,


Putri Surya Pertiwi, S. Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar